Kombinasi ketersediaan waktu, tenaga, dana dan teman jalan berhasil mewujudkan keinginan saya mencapai puncak gunung Merbabu. Saya berangkat dari Jakarta (HLP) menuju Solo (SOC) dengan pesawat citilink QG120 jam 06.20 WIB. Pada saat itu saya beli tiket dengan harga Rp. 557.000 lumayan hemat dibanding menggunakan kereta api eksekutif dengan waktu tempuh 8 jam perjalanan. Setibanya di Solo saya naik grab car menuju Terminal bus Boyolali, tempat pertemuan dengan Muchi, teman jalan saya kali ini. lalu kami menyewa ojek menuju basecamp di Selo Gancik. Ketika kami sedang bersiap-siap di basecamp, rintik hujan berubah deras dan memaksa kami untuk menunggu hujan reda. Saya sempat pesimis untuk memulai pendakian karena hujan semakin deras dan awan tebal menyelimuti gunung merbabu. Jam 14.10 hujan sudah mulai reda dan kami bergegas menaiki ojek yang sudah menunggu untuk mengantar hingga gancik hill. Saya, Muchi dan Gilang, kami berjalan santai menikmati pendakian ini, sesekali bertegur sapa dengan para pendaki yang juga baru mulai mendaki. Saya beruntung ditemani dua pendaki tangguh yang sudah berpengalaman dalam pendakian. Karena saya perempuan dan sendirian pula, maka saya tidak perlu repot untuk membawa keril. Saya hanya membawa tas punggung harian dan keril saya beserta logistic dibawakan oleh Gilang. Jam 15.20 WIB kami tiba di Pos 1 beristirahat sejenak lalu melanjutkan perjalanan hingga tiba di Pos 2 jam 16.00 WIB Jalan semakin menanjak dan kabut putih menyelimuti gunung merbabu, sepertinya akan kembali turun hujan. Saya berusaha mempercepat langkah agar segera tiba di Pos 3, namun hujan lebih sigap dari yang saya kira. Saya segera mengeluarkan jas hujan dan kembali melanjutkan langkah mendaki gunung Merbabu. jam 16.41 WIB saya tiba di Pos 3 (Batu Tulis) dimana Muchi dan Gilang sudah mulai mendirikan tenda. Kalo lagi hujan begini, enaknya membuat makanan dan minuman hangat. Kami mulai memasak air untuk membuat minuman dan menyiapkan masakan untuk makan malam. Perut sudah kenyang tapi gak bisa main keluar tenda karena masih hujan, ya sudah lah ya, tidur aja. Setelah selesai shalat subuh, saya bersiap untuk ke puncak gunung merbabu namun Gilang dan Muchi masih betah didalam sleeping bag mereka. Saya berjalan disekitar pos 3 sambil menikmati indahnya pemandangan gunung Merapi yang berdiri kokoh dihadapan kami. Subhanallah, Maha Karya sang Maha Pencipta sungguh luar biasa.
Jam 6.30 WIB saya ditemani Gilang berjalan menuju puncak gunung Merbabu. saya tak henti-hentinya mengabadikan keindahan alam pagi ini dengan iPhone7. Semuanya terlihat indah tanpa harus menambahkan filter apapun, benar-benar seperti lukisan alam.
0 Comments
Bermodalkan tiket murah meriah yang saya beli awal bulan November 2018 lalu melalui www.tiket.com akhirnya terwujud juga perjalanan ke Bangkok. harga tiket Thai Airways untuk rute Jakarta - Bangkok PP adalah Rp. 2.205.611,- termasuk bagasi 30 kg dan makan di dalam pesawat. Pukul 19.05 pesawat Thai Airways TG-436 berangkat dari terminal 3 cengkareng terbang menuju Bangkok Suvarnabhumi International Airport. mengingat kami tiba tengah malam dan biar segera dapat beristirahat, kami memilih hotel di dekat airport dengan biaya 490 Baht, termasuk penjemputan di airport. karena saya pergi berdua dengan teman, jadi kami bisa sharing biaya penginapan. Alhamdulillah saya dapat tidur dengan nyenyak dan bangun dengan semangat baru. kami segera check out dari hotel dan memesan taksi online (Grab) menuju pusat kota Bangkok, biayanya 327 Baht. mengingat hari masih pagi dan kami belum bisa check in, kami menitipkan koper di hotel lalu mulai menjelajahi kota Bangkok. hotel tempat kami menginap berada di dekat MBK shopping center dan tentu saja tempat ini menjadi tempat pertama yang kami kunjungi. mall nya cukup besar, banyak toko-toko retail yang menjual pakaian, barang elektronik, souvenir dan ada food court. ada musholla juga loh, jadi bisa nyaman menunaikan shalat. setelah selesai makan Tom Yum (Halal) di food court, kami bergegas keluar mall dan mencari bus menuju Wat Arun. Bus berhenti di depan Wat Pho, lalu kami melanjutkan dengan boat menuju Wat Arun. saya kagum dengan keindahan seni ukir yang ada di kuil ini. semuanya terlihat serasi, cantik, anggun dan megah. kami berjalan-jalan di komplek wat arun sampai sore hari. hari ini kami akan mengunjungi Royal Grand Palace dan Wat Pho yang terletak berdekatan. Baru saja melewati pintu masuk Grand Palace, saya langsung terkesima dengan ramainya pengunjung. beragam etnis yang ada di dunia, tumpah ruah disini. masing-masing sibuk mengambil foto sementara yang lain lalu lalang dihadapan. seketika saya merasa mual dan tidak terlalu bersemangat untuk berfoto. sangat sulit sekali mendapatkan foto yang bebas dari gangguan orang lain. Setelah selesai mengunjungi Grand Palace, kami melanjutkan ke Wat Pho atau yang lebih dikenal dengan Kuil Sleeping Budha.
|
Liza
Seorang perempuan biasa yang selalu ingin menambah ilmu dan pengalaman. Archives
March 2019
Categories
All
|